Namaku fahimah, tapi panggil saja "Vha". Umurku 16 tahun, dan sekarang lagi bersekolah di MAN 2 MODEL PALU. Pada umumnya aku sama dengan remaja-remaja lainnya, tapi ada satu yang membedakan aku dengan mereka, yaitu aku tak memiliki seorang ayah.
Awalnya aku terlahir dalam keluarga yang normal-normal saja. Keluarga yang lengkap, ada ibu, ayah, saudara,,,,,,yang pada intinya masih dalam keadaan yang sempurna. Tapi, 8 tahun yang lalu, semua telah berubah. Kalian mau tahu bagaimana kisahnya????Inilah kisahku,,,,,,
8 tahun yang lalu,,,,!!!!
Pada saat itu, minggu 15 juli 2000, aku berdiri di tengah halaman rumah dengan memegang sapu lidi hendak membersihkan halaman yang telah lama tidak dibersihkan. Saat asyik-asyiknya menyapu halaman, tiba- tiba dari jarak yang tak cukup jauh, aku mendengar suara motor berhenti. Saat itu juga aku di hampiri seorang ibu yang umurnya tak jauh beda dengan umur ibuku. Ia pun mendekat seraya berkata,"mari nak, ikut dengan tante,,"
Setelah aku perhatikan baik-baik ternyata ia adalah keluargaku. Maka, ikutlah aku bersamanya. Namun, aku heran setibanya aku di tempat dimana wanita itu menurunkanku. Tempat itu di penuhi dengan cat berwarna putih., dan,,, ternyata tempat itu adalah rumah sakit.
Aku yang saat itu masih berumur 8 tahun agak kebingungan. Mengapa aku diturunkan di RS..? yah,, tanpa ada basa-basi, akupun ikut dengannya. Saat menyusuri jalan dalam RS tersebut, tiba-tiba aku bertemu dengan seorang wanita tua, dan dia adalah nenekku. Berkata dia padaku dengan menggunakan dialek bugis," labe'ni ambo'mu nak"!!!
Walaupun aku masih kecil, tapi aku tahu apa arti dari perkataan nenekku tadi. Maklum,, aku juga orang bugis. Dia berkata bahwa ayahku telah pergi. Tanpa berlama-lama lagi, aku segera berlari menuju tempat dimana ayahku berada. Dan aku pun tiba tepat di ruangan bercat putih yang di penuhi dengan isak tangis. Apa kalian berfikir pada saat itu aku tak menangis karena aku masih kecil,,,?? Kalau kalian berfikir seperti itu, maka kalian salah besar. Aku, saat itu langsung berteriak histeris dengan berkata," ayaaaaaaaaahhh,,,!!!". Lalu aku menangis di pangkuan ibuku.
Aku sangat sedih, sangat terluka, dan tak tahu berkata apa. Aku hanyalah anak kecil yang pasrah, karena tak ada yang mampu kuperbuat selain berdoa memohon agar ayahku tenang di sisi Yang Maha Kuasa.
Itulah kisahku, dan bagaimana dengan kalian?? Apa kalian masih memiliki seorang ayah?? Kalau masih, maka syukurilah itu. Jika kalian di marah, di pukul, dsb. maka syukurilah semuanya. Karena marahnya dia adalah cintanya, pukulannya adalah cambuk kasih sayang yang berusaha untuk membuat kalian menjadi anak yang membanggakan. Kalian tahu?? Pada saat kalian dimarahi, dinasehati adalah masa-masa yang kurindukan dari sang ayah, dan itu sering membuatku cemburu karena tak ada lagi figur ayah yang mendidikku.
Olehnya itu, hargailah orang tua kalian selagi dia masih ada. Jangan sampai kalian menyesal karena sikap buruk kalian, dan apabila saat itu tiba kalian akan menangis meminta ayah kalian hidup lagi untuk memarahi kalian walau hanya dalam mimpi. (by: fahimah)